Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja di SMK Sabilurrasyad Melalui Kunjungan Studi

SMK Sabilurrasyad telah berhasil mengimplementasikan proyek yang inovatif untuk penguatan profil pelajar Pancasila dan budaya kerja. Proyek ini berfokus pada kunjungan studi yang memberikan kesempatan langka bagi peserta didik untuk merasakan pengetahuan sekaligus memperkaya karakter mereka. Selama kunjungan studi ini, siswa memperoleh wawasan berharga dan pengalaman yang memperdalam pemahaman mereka tentang Pancasila dan budaya kerja.

1. Kunjungan ke BBPVP (Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas) Semarang:

Siswa diajak mengunjungi BBPVP Semarang, tempat yang menawarkan pandangan menarik ke dunia vokasi dan produktivitas. Mereka mendapat pemahaman yang mendalam tentang peran BBPVP sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang pelatihan kerja yang bertanggungjawab atas peningkatan kompetensi instruktur, sertifikasi kompetensi, dan pengembangan program pelatihan. Dalam kunjungan ini, siswa mendapatkan pengalaman langsung dalam melihat ruang-ruang yang digunakan untuk belajar fashion technology, mulai dari desain berbasis IT hingga produksi pakaian. Ruangan catwalk adalah titik puncak di mana peserta dapat memamerkan hasil karya mereka. Ruangan-ruangan ini dirancang dengan baik untuk memacu ide kreatif dan inspirasi para peserta.

2. Kunjungan ke Musium Ronggowarsito:

Kunjungan ke Musium Ronggowarsito menjadi perjalanan untuk mendalami kearifan lokal dan sejarah Indonesia, terutama di Jawa Tengah. Siswa merasakan pentingnya melestarikan budaya dan sejarah yang kaya di Indonesia. Dalam kunjungan ini, mereka mengeksplorasi berbagai artefak, mulai dari miniatur hingga senjata tradisional, yang mewakili keberagaman budaya yang perlu dipahami dan dilestarikan.

3. Kunjungan ke Desa Purwoyoso Ngaliyan Semarang:

Desa Purwoyoso menawarkan pelajaran berharga tentang upaya pelestarian lingkungan dan praktik ramah lingkungan. Melalui Proklim (Program Kampung Iklim), siswa belajar membuat Eco Brick dari sampah plastik, budidaya lebah madu dengan kotak kayu, dan pembuatan kompos dari sampah organik. Mereka menyadari bahwa membuat Eco Brick bukan sekadar memasukkan sampah plastik ke dalam botol plastik, tetapi juga tentang menyamakan berat Eco Brick agar memiliki kekuatan yang sama. Pengalaman ini memberikan pemahaman mendalam tentang tanggung jawab terhadap lingkungan.

Pesan dari Kepala Sekolah dan Waka Kesiswaan:

Bapak Nur Hadiyanto, S.Si., Kepala SMK Sabilurrasyad, mengucapkan terima kasih kepada narasumber dan berharap agar pengetahuan yang diperoleh dapat diterapkan dalam pendidikan. Ini adalah langkah awal dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan.

Ibu Ainun Rokhaniah, S.Pd., selaku Waka Kesiswaan, memberikan pesan kepada siswa bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama kegiatan outing class ini dalam proses pembelajaran mereka.

Inisiatif SMK Sabilurrasyad ini merupakan contoh bagus tentang bagaimana pendidikan dapat diperkaya melalui pengalaman langsung dan kunjungan studi untuk memperkuat karakter siswa serta memahami lebih dalam nilai-nilai Pancasila dan budaya kerja. Semoga proyek ini menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk memberikan pengalaman berharga kepada siswa mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>