Refleksi Sholat Lima Waktu dari Isro’ Mi’roj

Ibadah wajib yang dilakukan umat muslim sehari-hari adalah sholat lima waktu. Sholat menjadi tiang agama bagi umat muslim. Terdapat banyak keutamaan bagi seseorang yang mau menjalankan sholat dengan baik dan benar. Perintah ibadah sholat bagi umat Nabi Muhammad SAW ini datang pada saat Nabi mengalami peristiwa Isra’ Mi’raj.

            Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan suci bagi Nabi Muhammad SAW. Peristiwa Isra’ Mi’raj terbagi menjadi dua perristiwa yang berbeda. Dalam Isra’ Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa. Kemudian dalam Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi dan berjumpa dengan Allah SWT.

            Menurut Al Manshurfuri Isra’ Mi’raj terjadi pada malam 27 bulan Rajab tahun ke-10 kenabian. Pada malam tersebut malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad dan mencuci hati beliau dengan air zam zam. Penyucian ini bukan berarti hati beliau kotor, tidak. Nabi diciptakan oleh Allah SWT dengan hati paling suci dan mulia, hal ini untuk menambah kebersihan di atas kebersihan, kesucian di atas kesucian, dan untuk memantapkan serta menguatkan hati beliau karena akan melekukan suatu perjalanan maha dahsyat dan penuh hikmah serta sebagai kesiapan untuk berjumpa dengan Allah SWT.

            Setelah itu disiapkan bagi Baginda Nabi binatang Buroq sebagai kendaraan beliau dalam melakukan perjalanan suci tersebut. Dalam perjalanan, malaikat Jibril menemani di sebelah kanan beliau sedangkan malaikat Mikail di sebelah kiri. Menurut riwayat Ibnu Sa’ad, Jibril memegang sanggurdi pelana Buroq, Mikail memegang tali kendali.

            Dalam perjalanan tersebut Nabi Muhammad beberapa kali berhenti untuk melakukan sholat. Diantaranya yaitu di Madinah, di Madyan (di didi pohon dimana Musa dulu beristirahat di bawahnya saat di kejar Fir’aun) dan terakhir di Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa). Selain itu nabi juga mengalami beberapa peristiwa. Diantaranya yaitu melihat Jin Ifrit yang mengikutinya dengan membawa obor. Nabi kemudian melintasi sekelompok orang yang bercocok tanam, lantas langsung memanen hasilnya. ini adalah gambaran umat yang berjihad fi sabilillah. Nabi kemudian mencium aroma harum Masyitoh, yang memegang teguh keyakinannya kepada Allah SWT meski ia dan anak-anaknya dihukum dengan dimasukkan ke dalam wadah yang mendidik.

            Nabi bertemu pula dengan sekelompok orang yang memukul kepala dengan palu hingga pecah lantas kepala itu utuh kembali dan dipukul lagi seterusnya. Ini gambaran orang yang malas atau meninggalkan sholat lima waktu. Nabi juga bertemu dengan orang yang memakan daging busuk, sebagai perumpamaan umat yang berzina, Nabi melintasi orang yang mengguntingi lidah dan bibir dengan gunting besi, itu merupakan gambaran ahli fitnah. Nabi berjumpa pula dengan wanita yang memakai perhiasan serba indah yang merupakan gambaran dunia yang bisa melalaikan orang dari akhirat.

            Setelah sholat di Masjidil Aqsa Nabi melakukan mi’raj, melewati langit dunia menuju Sidratul Muntaha. Dalam perjalanannya Nabi Muhammad SAW bertemuu dengan beberapa Nabi yang lain. Diantaranya yaitu Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa dan Yahya di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit ke empat, Nabi Harun di langit ke lima, Nabi Musa di langit ke enam, dan Nabi Ibrahim di langit ke tujuh.

            Setelah itu, tiba waktu dimana Nabi berjumpa dengan Allah SWT dan mendapatkan perintah untuk mendirikan sholat lima waktu bagi beliau dan seluruh umatnya. Sungguh merupakan anugerah yang luar biasa, di mana Allah SWT memanggil langsung Nabi Muhammad untuk memberikan perintah ibadah sholat yang mulia ini. Ibadah lainnya diperintah hanya dengan turunnya wahyu kepada beliau, namun tidak dengan ibadah sholat. Allah SWT memanggil hamba yang paling dicintaiNya untuk menerima perintah ini secara langsung. Awalnya perintah sholat ini sebanyak 50 waktu dalam sehari, namun Nabi meminta keringanan kepada Allah SWT sehingga Allah hanya mewajibkan 5 waktu sholat saja.

            Isra’ Mi’raj adalah bukti kekuasaan Allah mampu melampaui segalanya tanpa batas ruang dan waktu. Mi’raj dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai gambaran manusia sempurna yang mencapai titik penghambaan mutlak kepada Tuhannya. Peristiwa ini menjadi pengingat kembali akan pentingnya sholat bagi kaum muslim. Semoga dengan memperingatinya dapat menambah keimanan kita dan mengingatkan kita untuk tidak lalai dalam menunaikan sholat lima waktu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *